Festival Pacu Jalur, di Kuantan Singingi |
Rating :
3.2 (51 pemilih)
A. Selayang Pandang
Pacu Jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing) yang hingga sekarang masih ada dan berkembang di Propinsi Riau. Lomba dayung ini menggunakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan yang oleh masyarakat sekitar juga sering disebut jalur. Upacara adat khas daerah Kuansing ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 23—26 Agustus. Panjang perahu/jalur yang digunakan dalam lomba ini berkisar antara 25—40 meter dengan jumlah atlet 40—60 orang tiap perahu. Biasanya, festival ini diikuti oleh ratusan perahu dan melibatkan beribu-ribu atlet dayung, serta dikunjungi oleh ratusan ribu penonton baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Konon, kegiatan lomba dayung ini merupakan warisan budaya masyarakat Kuantan Singingi yang telah berlangsung sejak tahun 1900-an. Perahu atau jalur, dahulu, sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi atau pun hasil hutan. Kebiasaan menggunakan perahu inilah yang mungkin merupakan cikal bakal kegiatan Pacu Jalur. Pada zaman penjajahan Belanda, Pacu Jalur juga dimanfaatkan oleh pemerintah Belanda untuk memeringati serta memeriahkan hari ulang tahun ratu mereka yang bernama Ratu Wilhelmina. Namun, semenjak Indonesia merdeka, Pacu Jalur berangsur-angsur dijadikan upacara khas untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada awalnya, kegiatan Pacu Jalur hanya diikuti oleh segelintir masyarakat di sekitar daerah Kuantan Singingi. Namun, dalam perkembangannya, kegiatan ini banyak mendapat perhatian dan simpati dari berbagai kawasan, terutama daerah-daerah kawasan Riau dan sekitarnya serta mancanegara. Oleh karena itu, saat ini festival Pacu Jalur tidak hanya milik masyarakat Kuantan Singingi saja, melainkan telah menjadi pesta rakyat milik masyarakat Riau dan kawasan sekitarnya. Festival yang bernuasa tradisional ini telah ditetapkan masuk ke dalam Kalender Pariwisata Nasional (Major Event).
B. Keistimewaan
Kegiatan Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke acara ini dapat menyaksikan kemeriahan festival yang merupakan hasil karya masyarakat Kuantan Singingi ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun. Pendeknya, Pacu Jalur selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini. Karena meriahnya acara ini, konon beredar cerita, bahwa sepasang suami istri harus rela bercerai jika salah satu pasangannya dilarang mendatangi acara tersebut.
Selain sebagai event olahraga yang banyak menyedot perhatian masyarakat, festival Pacu Jalur juga mempunyai daya tarik magis tersendiri. Festival Pacu Jalur dalam wujudnya memang merupakan hasil budaya dan karya seni khas yang merupakan perpaduan antara unsur olahraga, seni, dan olah batin. Namun, masyarakat sekitar sangat percaya bahwa yang banyak menentukan kemenangan dalam perlombaan ini adalah olah batin dari pawang perahu atau dukun perahu. Keyakinan magis ini dapat dilihat dari keseluruhan acara ini, yakni dari persiapan pemilihan kayu, pembuatan perahu, penarikan perahu, hingga acara perlombaan dimulai, yang selalu diiringi oleh ritual-ritual magis. Pacu Jalur dengan demikian merupakan adu/unjuk kekuatan spiritual antar-dukun jalur. Selain perlombaan, dalam pesta rakyat ini juga terdapat rangkaian tontonan lainnya, di antaranya Pekan Raya, Pertunjukan Sanggar Tari, pementasan lagu daerah, Randai Kuantan Singingi, dan pementasan kesenian tradisional lainnya dari kabupaten/kota di Riau.
Para wisatawan yang berkunjung ke festival ini juga dapat mengunjungi obyek-obyek wisata lainnya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi penyelenggaraan acara ini, seperti Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Desa Lubuk Ambacang, dan Desa Wisata Sentajo yang menyimpan warisan rumat adat tradisional zaman dahulu.
C. Lokasi
Pacu Jalur diselenggarakan di pinggir Sungai Kuantan (Teluk Kuantan) yang juga terkenal dengan nama Tepian Narosa di Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau, Indonesia.
D. Akses
Lokasi Pacu Jalur yang berada di Tepian Narosa berjarak kira-kira 150 km dari Kota Pekanbaru ke arah selatan. Dengan menggunakan kendaraan pribadi roda empat, para wisatawan yang ingin menyaksikan event besar ini, cukup menempuh perjalanan sekitar tiga setengah jam dari Kota Pekanbaru. Alernatif lain untuk menuju lokasi acara pesta rakyat ini adalah menggunakan transportasi umum yang tersedia dari Kota Pekanbaru menuju Kota Kuantan Singingi. Namun, karena belum tersedia angkutan dalam kota di Kabupaten Kuantan Singingi, pengujung disarankan untuk menggunakan jasa ojek dan mobil pick up menuju lokasi pertunjukan.
E. Harga Tiket
Pengunjung yang menyaksikan festival ini tidak dipungut biaya.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Pemerintah kota setempat sedang merencanakan pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang di sekitar lokasi Festival Pacu Jalur ini, seperti WC umum, masjid, tribune penonton, menara air bersih, trotoar, wisma, hotel, speed boat penolong, posko kesehatan, warung makan, toko suvenir, dan lain-lain.
(Irfan Afifi/wm/08/04-08)
Dibaca 3.771 kali
Jika Anda pernah mengujungi objek wisata ini, berikan rating dan
komentar untuk menjadi perhatian Dinas Pariwisata atau pengelola
obyek wisata setempat.
Komentar - komentar
Irawansyah 23/02/08 10:48
bagus sekali lomba seperti itu, tapi kok publikasinya saya rasa agak kurang.
kita punya banyak sekali stasiun TV baik nasional maupun swasta.... kok potensi2 seperti ini jarang di ekspos.
saya rasa dari pada masyarakat disuguhi tontonan kriminal, ataupun gosip artis yang gak bermutu lebih baik tampilkan potensi wisata kita yang sangat kaya.
dody 05/04/08 08:47
bagus bwangets dech!!!!!!!!!!!!!!!!!
tak ada duanya.
ilove you kuansing
kurnia irawan 01/07/08 02:37
so beautiful bagi kota jalur,,
tapi saya mau kuansing tampil di RCTI nantinya,,
kemana lembaga komunikasi kuansing???
percuma dana besar tapi promosi kurang.
mahasiswa undip. alumnus SMAN 1 tl.kuantan.tks
udra 15/08/08 06:24
pangean, kuansing
yo rancak ma..
salut ambo manengok perkembangan Kuansing go.. apo lai festival pacu jalur. tapi ado eloknyo pemerintah kuansing maningkatkan promosi tentang pariwisata kuansing ka daerah luar, supayo banyak turisnyo. dan jangan lupo kembangkan juo tempat atau lokasi nan rancak2 tu di buek tempat rekreasi supayo pembangunan lobiah maningkat di kampuang kito, tu nye....
arief 21/08/08 12:04
bandung
yap. kok publikasinya kurang. padahal acara yang biasa2 aja masuk Tv kok acara yang besar seperti ini g masuk tv.......... tolong lebih di ekspost,,,,,,,,,,,,,,
Arieffan 07/11/08 01:49
kuansing emang keren... cuman kebersihan pas pacu jalur aja yang harus lebih diperhatikan! kangen ne nonton pacu lg.. hiks..
SUSELO 18/11/08 11:31
SOLO
kangen bangetzzz... pengen nongkrong di tepian narosa, liat pacu jalur... tapi sekarang q lagi jauh dari koto taluk, maju terus kuantan singingi!!! mahasiswa UMS. suselo alumnus SMA N 1 Teluk Kuantan.
Dessuer 30/01/09 11:13
Yogyakarta
Festival Pacu Jalur merupakan suatu potensi yang harus dikembangkan lagi karena ini akan mampu menjadi pasar bagi masyarakat setempat untuk memasarkan produk daerah seperti lomang-tapai, wajik, dan penganan khas daerah yang dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.
Dalisman 18/03/09 04:37
Toluak Pauh Pangian
Ambo sangat mendukung festival budaya pacu jalur ini, tapi ambo berharap pemda kuansing lebih proaktif untuk mempromosikan budaya ini karena festival pacu jalur merupakan aset wisata rantau kuantan yang bisa diandalkan dengan menjual produk yang berbau pacu jalur seperti cenderamata miniatur jalur, barondo dll, semoga sukses. bravo silancar air.
de2ng & manau 20/04/09 11:27
batam island
smoga kuansing semakin maju, terutama kampung kami lubuk jambi city (seb. pantai & sei. manau).
oky banget 30/04/09 02:55
( BASERAH ) kampung medan
pacu jalur memang sudah terkenal di daerah lain...
semoga kuansing bisa lebih maju & terpopuler...
nonny 05/05/09 09:47pekanbarukangen banget ne ma festival pacu jalur. moga-moga z festival ne abadi selalu. I LOVE TELUK KUANTAN.
by:sman-one teluk kuantan. shony 13/05/09 04:09
pekanbaru
bwaguzzz bwanggggget!!! semoga kebudayaan pacu jalur makin berkembanggg. SAYA BANGGA JD ANAK KUANSING!
ridho 26/05/09 10:34
bandung
semoga pacu jalur menjadi ajang silaturrahim bagi kita semua!
anis 01/06/09 09:50
taluk pauh , pangean
aq dari malaysia, tapi ibuku asalnya dari taluk pauh. ayahku asal dari sg.s0ri, baserah . aq udah 2 kali ke taluk kuantan tapi belum pernah lihat l0mba pacu jalur .
*h0pe this year i can watch it.
isen gombuang 12/06/09 05:28pangean,pekanabruambo harap pemda kuansing lebih mengembangkan aset-aset kebudayaannya di mata nasional dan internasional. go! Elfahmi 07/07/09 11:21
PRJ Kemayoran JKT
Saya besar di Taluk Kuantan, sebelum pindah ke Jakarta tahun 1983. Pacu Jalur ini sangat Special. Tidak ada duanya. Sayang tidak ada pengusaha yang mau memajukan upacara adat ini yang diselenggarakan setiap HUT Kemerdekaan RI ini. Semoga ada yang memulai, dan saya yakin pasti maju buanget.
Wass. Fahmi.
Herman Tahapary 10/07/09 02:49
Zoetendaal 17, 6662 XG Elst, Holland
Ini bukannya komentar, hanya pertanyaan. Saya ini lahir di Tanjung Pinang di Riau. Saya dan kawan2 saya juga orang2 yang lahir atau pernah tinggal di Riau mau berlibur di Provinsi itu. Tempat2 yang di mana kami pernah tinggal yaitu Tanjung Pinang, Tanjung Uban, Talangmamak, Pekanheran, Rengat, Tembilahan, Airmolek dan di Talukkwantan.
Berikanlah saya nama2 hotel di Taluk agar supaya saya dapat menghububgi manager2nya.
sebelumnya itu saya ucapkan terimah kasih.
Junedi 14/07/09 09:09Pasarbaru Pangean KuansingWah semoga acara berskala nasional ini tetap dipertahankan. tapi, saya sangat prihatin sekali terutama dalam hal mendapatkan bahan baku kayu besar pilihan, di tengah maraknya perluasan dan penebangan hutan yg dikonversikan menjadi kebun kelapa sawit, sudah barang tentu akan berdampak terhadap hutan di mana kayu-kayu piihan untuk membuat jalur menjadi terancam. maka, di sini peran kita semua, jangan sampai suatu hari nanti anak cucu kita membuat jalur dari pohon kelapa sawit, karena sudah tidak ada lagi hutan dan pohon kayu yang dapat dijadikan jalur.
selamatkan hutan kita, selamatkan budaya pacu jalur! ardhee 05/08/09 07:22
sentajo-teluk kuantan
busyeetttz... taluk keren bgt...
pacu jalur merupakan modal wisata bagi kuansing. tp infokomnya kurang tanggap... pa salahnya dipublikasikan ke tv...
Despi Arianto 09/08/09 11:02
Teluk Kuantan
Mari kita Sukseskan Pacu Jalur Teluk Kuantan yg dilaksanakan tiap tahunnya dengan Damai, Aman, nyaman dan Tentram!
Komentar Anda tentang obyek wisata di atas :
* = Harus diisi
0 komentar:
Posting Komentar